Tugas ke 1 Studi Kelayakan Bisnis
Tugas ke 1 Studi Kelayakan Bisnis
Jawaban Sebagai Berikut :
1.
Para investor sangat membutuhkan manfaat Studi Kelayakan Bisnis untuk menanamkan
modalnya secara langsung dalam suatu proyek investasi untuk mendapatkan
konpensasi dari penanaman modalnya tersebut berupa dividen. Jelaskan manfaat
SKB bagi calon investor sendiri, pemilik proyek dan pihak ketiga!
Jawab:
1. Manfaat bagi Investor diperlukan studi yang serius dalam merencanakan suatu proyek yang disebut studi kelayakan perusahaan/proyek. Studi kelayakan tersebut bisa dibuat oleh calon investor itu sendiri, pemilik proyek yang masih membutuhkan penanam modal lain atau pihak ketiga, misalnya konsultan. Apabila studi kelayakan dilakukan oleh calon investor itu sendiri, fungsinya adalah untuk meyakinkan dirinya bahwa keputusan investasi yang akan dilakukan adalah keputusan yang telah diperhitungkan dengan matang dan proyeknya akan menghasilkan keuntungan yang memadai.
Jika studi kelayakan dilakukan oleh pemilik proyek yang masih membutuhkan penanam modal lainnya, fungsinya adalah untuk
menarik minat penanam modal lain
dan meyakinkan para calon penanam modal tersebut bahwa proyek memiliki prospek
keuntungan yang baik. Jadi, calon penanam modal tidak perlu
ragu untuk menanamkan dananya
dalam proyek tersebut.
Penyusunan studi kelayakan oleh pihak ketiga, misalnya konsultan,
dilakukan karena berbagai
pertimbangan. Pertimbangan-pertimbangan
tersebut antara lain adalah ketidakmampuan pemilik proyek melakukan
studi kelayakan
(misalnya karena proyek berskala besar sehingga membutuhkan orang-orang yang berpengalaman dalam melakukan studi proyek) atau agar penilaian proyek bisa dilakukan seobjektif mungkin karena dilakukan oleh pihak ketiga yang independen.Dengan mempelajari studi kelayakan suatu proyek yang telah dilakukan dengan baik, investor akan memutuskan apakah akan menanamkan dananya atau tidak ke dalam proyek tersebut. Dari studi kelayakan tersebut, calon investor akan mengetahui kekuatan dan kelemahan proyek. Dari studi kelayakan tersebut juga dapat diketahui berapakah perkiraan keseluruhan biaya proyek dan berapa yang bisa dipenuhi dengan modal sendiri, kalau perlu sumber dana apa saja yang paling efektif bagi proyek, serta sejauh mana proyek bisa bertahan jika terjadi hal yang tidak dikehendaki. Misalnya jika terjadi kenaikan bahan baku, biaya tenaga kerja atau penurunan penjualan dari rencana semula. Selain itu, seorang investor akan memutuskan menanamkan dananya dalam proyek tersebut jika proyek yang bersangkutan memiliki risiko seminimal mungkin. Andaikata diperkirakan akan terjadi risiko, risiko apa saja yang diperkirakan akan timbul dan bagaimana cara penanggulangannya.
2. Untuk menghasilkan produk yang
sesuai dengan klasifikasi standar industri (standart indusrial clasification) sekarang sesuai dengan
standar yang ditetapkan, maka perlu produk-produk baru dilakukan inovasi dengan
kreativitas penciptaan produk baru supaya laku dipasar nasional/internasional.
Jelaskan apa tindakan yang harus dilakukan oleh produsen supaya produk baru
dapat sesuai dengan standar standar yang ditetapkan!
Jawab:
Terdapat beberapa tindakan untuk membantu proses kreativitas penciptaan produk baru yaitu
1.
modifikasi produk yang sudah ada dalam beberapa
segi , seperti warna,
ketajaman, suara gerak, dan manfaat
2.
Menyusun kembali
dalam hal komponen , schedule, pola rangkaian , dan langkah
3. Memperbesar
jumlah unit ,
tindakan, harga, lebih besar , dan lebih tinggi
4.
Mengurangi yang dapat dilakukan
dengan cara menghilangkan, memperpendek, dan membagi,
atau memperkecil produk
yang sudah ada
5.
Kombinasi unit, Ide-ide , ensembles , campuran ,dan golongan atau macam- macam
campuran
6. Substitusi, power, pendekatan proses, bahan-bahan ,atau unsur yang dipergunakan dalam pembuatan produk
7. Mengubah secara keseluruhan, hubungan,
antara produk atau memunculkan kembali
produk baru ,dan manfaat baru
3. Jelaskan
teknik-teknik permintaan suatu barang yang digunakan untuk meningkatkan
penjualan suatu produk oleh penjual untuk mengestimasi besarnya penjualan yang
akan datang!
Teknik peramalan bisa pula dikelompokkan ke dalam analisis kualitatif dan kuantitatif
Teknik kualitatif biasanya merupakan peramalan berdasarkan pendapat suatu pihak dan datanya tidak bisa dibuat dalam angka Teknik peramalan tersebut misalnya peramalan pendapat dan peramalan dengan menggunakan survei misalnya survei pembeli pendapat para wiraniaga para pemimpin dan pendapat para ahli dan tes pasar .
Teknik peramalan kuantitatif merupakan teknik peramalan yang berdasarkan pada masa lalu dapat di kuantitas kan dalam angka dan diasumsikan bahwa keadaan Masa lalu akan terulang kembali di masa yang akan datang teknik peramalan kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu peramalan sederhana dan peramalan statistik
Namun Secara
umum teknik peramalan yang diterapkan untuk memperoleh suatu
peramalan penjualan
dapat dikelompokkan menjadi:
a. Peramalan berdasarkan Pendapat (judgement) Biasanya digunakan untuk
menyusun peramalan penjualan
maupun peramalan kondisi
bisnis pada umumnya Sumber pendapat-pendapat yang
dipakai sebagai dasar melakukan peramalan adalah:
1) Pendapat Salesman Para salesman diminta
untuk mengukur apakah ada kemajuan
atau kemunduran segala hal yang
berhubungan dengan tingkat penjualan
pada daerah mereka masing-masing. Kemudian mereka diminta untuk mengestimasi
tentang tingkat penjualandi daerah masingmasing di waktu mendatang.
2) Pendapat Sales Manajer Perkiraan yang
dikemukakan oleh para salesman pelu diperbandingkan dengan perkiraan yang dibuat oleh kepala bagian
penjualan. Seorang kepala bagian penjualan tentu mempunyai pertimbangan dan pandangan yang lebih luas meliputi seluruh daerah penjualan. Pada umumnya perkiraan kepala bagian penjualan dapat lebih obyektif karena mempertimbangkan banyak faktor.
3)
Pendapat
Para Ahli Kadang-kadang perkiraan yang dibuat oleh salesman dan kepala bagian penjualan sangat
bertentangan satu sama lain, sehingga perusahaan
menganggap perlu untuk meminta pertimbangan kepada orang yang dianggap ahli. Mereka ini disebut
konsultan.
4) Survey Konsumen Apabila ketiga pendapat di
atas masih dirasa kurang dapat dipertanggungjawabkan, maka diadakan penelitian langsung terhadap konsumen.
b. Peramalan berdasarkan Analisis Statistika
1) Apabila perhitungan
berdasarkan data historis dari satu variabel saja, maka digunakan cara:
a) Metode Bebas (Free Hand’s Method)Metode ini
memberikan kebebasan penuh untuk menggambarkan garis tren berupa
garis lurus yang terletak di antara titik-titik data asli. Dapat dikatakan bahwa penerapan garis
tren secara bebas merupakan suatu cara
penerapan garis tren tanpa menggunakan rumus matematika.
b) Metode Semi Rata-rata
(Semi Average’s Method)
Dengan menggunakan metode
ini data dibagi 2 bagian yang sama, masing-masing dicari nilai
rataratanya. Dari 2 titik ini dapat
digambarkan garis trennya.
c) Metode Rata-rata
Bergerak (Moving average’s Method) Dengan metode ini, maka pengaruh gerak musim dan faktor-faktor lainnya dapat dihilangkan
sehingga tren dapat dihitung.
d) Metode jumlah Kuadrat Terkecil (The Least
Square’s Method) Jumlah kuadrat terkecil adalah
jumlah kuadrat penyimpangan (deviasi) nilai data terhadap garis
tren minimal atau terkecil.
Apabila syarat ini dipenuhi, maka garis tren tersebut akan terletak
di tengahtengah data asli.
2)
Apabila perhitungan
berdasarkan data historis dari satu variabel yang akan ditaksir dihubungkan dengan data historis
lain yang mempunyai hubungan kuat terhadap perkembangan variabel yang akan ditaksir, maka digunakan cara:
a) Metode Korelasi
Korelasi tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat. Pada korelasi
dijelaskan besarnya tingkat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain
b) Metode Regresi
Regresi menunjukkan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Sifat hubungan ini juga dapat dijelaskan antara variabel
yang satu sebagai penyebab sedangkan yang lain sebagai akibat, dalam bentuk variabel yangindependen dan variabel yang dependen.
c) Peramalan berdasarkan Metode Khusus
1) Analisis Industri Dalam
analisis ini lebih ditekankan “market share” yang dimiliki perusahaan. Analisis ini menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan industri
pada umumnya (volume,
posisi dalam persaingan).Tahap dalam pemakaian analisis industri:
a) Membuat proyeksi penjualan industri untuk
mengetahui prospek perkembangan penjualan
industri pada tahun-tahun mendatang.
b) Menilai
posisi perusahaan dalam persaingan
4. Salah satu metode untuk menentukan besarnya skala produksi adalah dengan pendekatan titik impas (Break Even Point). Misalnya untuk memproduksi suatu barang elektronik diperlukan biaya tetap Rp 100.000,00 dan biaya variabel sebesar Rp.20.000,00 per unit barang yang diproduksi. Jika harga jual perunit barang Rp. 25.000,00. Hitunglah:
A.. Jumlah barang yang harus terjual
agar terjadi BEP.
B. Jumlah uang penjualan
yang diterima agar terjadi BEP :
C.Jumlah produk yang harus dijual supaya dapat menutupi biaya tetapnya.
A.
Diketahui : Biaya Tetap ( FC ) = 100.000
Biaya Variabel ( VC ) = 20.000 Harga Jual per Unit ( p ) = 25.000
= 100.000 / ( 25.000 - 20.000 )
= 100.000 / ( 1 - ( 20.000/25.000))
C.
Sumber referensi : BMP EKMA4311 modul 1 - modul 3
Comments
Post a Comment