albai96

  1.Lingkungan ekonomi merupakan kondisi ekonomi dan bisnis yang dihadapi pelaku ekonomi dalam memasuki pasar. Pelaku ekonomi dapat meraih keuntungan dalam segala situasi baik resesi maupun depresi, baik dalam kondisi inflasi maupun keadaan ekonomi yang baik. Hal tersebut menandakan adanya ketidakstabilan kondisi perekonomian akibat pandemi COVID-19 semakin dirasakan dalam kehidupan masyarakat . Contoh produk Atau layanan yang sukses atau berhasil dalam kondisi pandemi antara lain: - Makanan Karena usaha makanan berpeluang menjanjikan dalam masa pandemi adalah karena masyarakat membutuhkan pasokan makan dan minum dalam kondisi apapun bahkan kondisi serba sulit sekalipun. - Usaha Jasa atau Produk Kesehatan Karena Baik pada masa normal maupun saat krisis , masyarakat tetap membutuhkan jasa layanan kesehatan dan produk kesehatan sebagai salah satu kebutuhan yang krusial untuk tetap bertahan hidup. 2. segmentasi pasar   dapat dipertimbangkan berdasar karakteristik dan perilaku pelan

  Sistem anggaran tradisional (Traditional budgeting system) adalah suatu cara menyusun anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada kebutuhan untuk belanja atau pengeluaran. Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang paling banyak digunakan di negara berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu: (a)     cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism dan (b)    struktur dan susunan anggaran yang besifat line-item.     Ciri-ciri Sistem Anggaran Tradisional Adapun ciri-ciri dari sistem anggaran tradisional: 1.         Cara penyusunan anggaran berdasarkan pendekatan incrementalism, yakni: a.          Penekanan & tujuan utama pendekatan tradisional adalah pada pengawasan dan pertanggungjawaban yg te

  ANGGARAN TRADISIONAL ATAU ANGGARAN KONVENSIONAL   Pengertian Anggaran Tradisional Sistem anggaran tradisional (Traditional budgeting system) adalah suatu cara menyusun anggaran yang tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Penyusunannya lebih didasarkan pada kebutuhan untuk belanja atau pengeluaran. Dalam sistem ini, perhatian lebih banyak ditekankan pada pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran secara akuntansi yang meliputi pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran dan penyusunan pembukuannya. Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas obyek-obyek pengeluaran, sedangkan distribusi anggaran didasarkan atas jatah tiap-tiap departemen/lembaga. Dasar pemikirannya adalah setiap pengeluaran negara harus didasarkan pada perhitungan dan penelitian yang ketat agar tidak terjadi pemborosan dan penyimpangan atas dana yang terbat